Kata ini lebih menunjuk kepada kekuatan sekaligus kelembutan yang dimiliki oleh seseorang yang telah belajar untuk taat dalam menghadapi berbagai kesulitan (orang maupun peristiwa sulit), dengan keyakinan bahwa Allah turut bekerja di dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan baginya.
Orang lemah lembut adalah orang yang berdiri di depan pengadilan Allah dan menanggalkan segala sesuatu yang dulu dianggapnya sebagai haknya. Sambil mengucap syukur atas anugerah Allah, dia telah belajar untuk menaklukkan diri kepadaNya dan bersikap lemah lembut terhadap sesamanya yang berdosa.
Kelemahlembutan sebagai "karakteristik Kerajaan Allah" inilah yang menjadi kunci bagi banyak pekerjaan Allah dalam hidup kita, tetapi kita jarang sekali menyadarinya. Allah berkeinginan agar kita dapat menjadi lemah lembut. Tetapi mungkin Ia harus terlebih dulu mematahkan kesombongan kita, menghancurkan sifat puas diri kita, dan merendahkan hati kita di bawah kuasa tanganNya, sebelum Ia dapat memakai kita bagi kemuliaanNya.
Mungkin tidak ada sifat yang lebih indah pada diri seorang Kristen selain dari kelemahlembutan. Sifat tersebut memperkuat sifat kejantanan; sekaligus memperindah sifat kewanitaan, ibarat sebuah batu permata yang digosok dengan anugerah Allah.