Kristus mengasihi kita demi mendapatkan apa? Tidak ada. Sebaliknya, justru Dialah yang mencurahkan darah-Nya, menyerahkan nyawa-Nya; hidupNya mati disalibkan bagi kita. Jadi jangan berpikir, Kristus mencintaimu, karena kau baik.
Sebab kata-Nya:
I love you, not because you have given Me something, nor because you are worthed to receive My love, but because I love and I want to love you. Even you are unworthed to receive My love, I still love.
[Terjemahan: I mengasihi engkau, bukan karena engkau telah memberikan sesuatu kepada Ku atau bukan karena engkau layak menerima kasih-Ku, tetapi karena Aku mengasihi dan Aku ingin mengasihi engkau. Bahkan ketika Engkau tidak layak menerima kasih-Ku, Aku tetap mengasihi]
...
Memang mau mencintai orang lain itu tidak gampang. Karena tiap-tiap orang punya kelemahan, maka kalau kita hanya melihat kelemahan seorang, kita akan membencinya, dan itu menyatakan bahwa kita adalah orang Kristen yang tidak rohani. Tapi kalau kita tahu dia lemah dan masih bisa mengasihinya, kita disebut orang Kristen rohani. Jadi, kalau kita hanya mencintai yang orang yang baik, yang pintar... itu adalha sesuatu yang lumrah. Kalau kita hanya mencintai orang yang bisa kita peralat, tidak ada yang dapat kau banggakan. Tapi kalau kau dapat mencintai seseorang yang tak punya kebaikan, tak memberikan keuntungan apa-apa, kau disebut sebagi orang Kristen yang menjalankan perintah "love one another, as I have loved you, so you love one another" [mengasihi satu dengan yang lain sebagaimana Kristus telah mengasihi kita].
(dari Eksposisi Injil Yohanes 108, Tahun 2011 di GRII Pusat)