Mazmur ini merupakan ratapan komunitas pada waktu Allah menunjukan kemarahan-Nya atas ketidaksetiaan umat-Nya. Kemarahan ini ditunjukkan melalui menahan ladang untuk berbuah (ayat 2, 13). Orang-orang yang menyanyikan mazmur ini sedang mencari pengampunan bagi seluruh umat (kata "kami"), meminta Tuhan untuk menunjukan kasih yang teguh dan setia yang Ia proklamasikan dalam Keluaran 34:6. Dan karena Allah adalah benar-adil (ayat 11-12, 14) yakni tepercaya dalam hal janji-janji-Nya, mazmur ini ditutup dengan keyakinan.
Keluaran 34:6-7 menyediakan latar belakang bagi mazmur ini, khususnya dalam istilah "kasih setia dan kesetiaan" (ayat 8, 11, 12) dan "mengampuni kesalahan" (ayat 3). Allah menjelaskan nama-Nya kepada Musa dengan menekankan kebajikan yang disandari oleh umat-Nya. Banyak gereja menggunakan mazmur ini pada saat Natal, masa yang paling utama ketika Allah berkenan kepada umat-Nya dan berbicara damai kepada mereka.
(diterjemahkan secara bebas dari English Standard Version Study Bible [Wheaton: Crossway])