Fakta bahwa Allah adalah Tuhan secara tidak langsung juga menyatakan bahwa pengetahuan kita tidak sebanding dengan-Nya. Ketika seorang hamba mulai mengenal Tuannya, ia semakin menyadari betapa sedikit yang diketahuinya, dan betapa Allah jauh melampaui kemampuan pikiran seorang hamba.
Keterbatasan kita ada beberapa macam. Pertama (seperti telah kita sebutkan), dosa memotivasi manusia yang telah jatuh untuk merusak kebenaran, lari dari kebenaran, menggantinya dengan dusta dan menyalahgunakannya. Ini merupakan sumber kepalsuan dan kebodohan yang utama dalam pikiran kita, bahkan dalam pikiran orang-orang yang sudah ditebus. Orang Kristen dapat mengendalikan masalah ini karena Kristus (Roma 6:14), tetapi masalah ini tidak akan sepenuhnya hilang sebelum hari kiamat.
bersambung...
(dari buku "Doktrin Pengetahuan Tentang Allah - 1" [Malang: Literatur SAAT])