Sudah berkali-kali saya menyaksikan di internet, seorang pencopet yang tertangkap basah kemudian ditelanjangi dan "dipajang" di Stasiun Manggarai.
Timbul perasaan kasihan melihat pencopet itu diperlakukan demikian. Namun itu kalau kita memandang penjahat dari perspektif korban. Pada sisi lain, kita harus melihat perasaan para korban. Bisa jadi mereka sedang dalam kesulitan keuangan lalu harus kehilangan dompet atau telepon genggam. Kita bisa berbelaskasihan kepada pencopet tetapi pencopet itu tidak berbelaskasihan kepada para korbannya.
Jadi, setelah pikir-pikir, memang pencopet harus menanggung hukuman akibat kejahatannya.
Di tengah penalaran di atas, saya mendadak teringat akan salib Kristus. Jika pencopet itu memang harus menanggung kejahatannya, apakah Kristus harus menanggung salib, dipermalukan, dihina dengan kejahatan kita? Jikalau pencopet itu patut diperlakukan demikian, bukankah Kristus tidak patut diperlakukan demikian? Bukankah Kristus tidak berdosa?
Mari merenungkan perasaan Kristus di atas kayu salib dari perspektif pencopet yang ditelanjangi itu...