Senin, 13 Oktober 2014

Pdt. Stephen Tong: Kesaksian Orang Kristen di Indonesia

Pertanyaan: "Apa yang harus dilakukan oleh orang Kristen di Indonesia: yang mayoritas penduduknya non Kristen, penuh dengan korupsi, teroris, saling sikut menyikut, dan menjatuhkan ini agar dapat bersaksi bagi Kristus dan kebenaran-Nya?"

Jawaban Pdt. Stephen Tong:
"We are living in the wicked world" [Kita hidup dalam dunia yang jahat]. Tetapi kata Yesus Kristus: "Holy father, I do not deliver them from the world but deliver them from sin" [Bapa yang kudus, jangan membawa mereka keluar dari dunia tetapi membawa mereka keluar dari dosa]. Ingat, kejahatan dan lingkungan jahat adalah dua hal yang berbeda. Orang Kristen diutus untuk bersaksi di dunia yang jahat, bukan malah terjerumus bahkan ditelan oleh yang jahat.

Karena kita adalah garam. Saat garam dimasukkan ke dalam sup, apa yang berubah: garamnya atau supnya? Supnya: jadi berasa dan tak mudah basi. Karena garam punya fungsi mengawetkan. Dan kita adalah terang. Ingat: hanya ada terang yang bersinar di dalam kegelapan, tak ada kegelapan yang masuk ke dalam terang. Maka kehadiran orang Kristen harus memberi pengaruh; mengubah dunia, bukan malah dipengaruhi oleh dunia. Maka kalau di pemerintahan, terdapat orang Kristen yang melakukan korupsi, dia adalah anak setan yang mengenakan jubah Kristen. Karena orang Kristen sejati, kemanapun dia pergi, harus memancarkan cahaya, mengubah lingkungannya.

Jadi, apa yang harus orang Kristen di Indonesia lakukan? Keep your own personality and let Holy Spirit purifies you [jagalah personalitasmu dan biarlah Roh Kudus membersihkan engkau]. Menjalankan firman Tuhan yang kau mengerti sebaik mungkin. Bagai Daniel yang hidup di bawah pemerintahan Nebukadnezar, tak mencemarkan diri dengan ikut berbagian dalam kebejadan orang lain tetapi berdoa pada Tuhan. Karenanya dia terancam untuk dilempar ke gua singa. Tetapi dia tak mau berkompromi, tetap menyatakan diri adalah pengikut Tuhan yang setia, taat dan tekun. Dan akhirnya, meski dia dilempar ke gua singa, Tuhan memelihara dia.

Itulah sikap yang harus orang Kristen miliki. Sebelum 40 orang siswa dari 5 negara yang studi intensif di STTRII itu pulang, saya berpesan pada mereka: "do you know, that after you go back to your church, you will be discriminated, isolated, condemned, because you are Reformed? So be sure of one thing, you already have you close friend here" [Engkau tahu bahwa setelah engkau pulang ke gerejamu, engkau akan didiskriminasikan, diisolasikan, dikutuk karena engkau Reformed? Yakinlah akan satu hal, bahwa engkau mempunyai teman dekat di sini]. Yaitu sekelompok orang yang berdiri bagi kebenaran Tuhan.

Saya ingin membentuk persekutuan buat orang-orang di seluruh dunia yang memegang teologi Reformed secara ketat, pintar dan mau melayani Tuhan guna mengembangkan gerakan Reformed secara internasional.

(dari Seri Tanya Jawab 2011 - 12, GRII Kemayoran)