Yesaya menceritakan panggilannya dalam nas ini. Dia mengaitkan pengalamannya dengan sejarah dunia: "Dalam tahun matinya raja Uzia..." sebagaimana Lukas menulis peri kelahiran Yesus, "Pada waktu itu Kaisar Agustus..." (Luk. 2:1).
Uzia menjadi raja di Kerajaan Selatan (Yehuda) selama 50 tahun, namun beberapa tahun sebelum meninggal, dia terkena kusta (2 Raj. 15:5; Azarya = Uzia). Pada masa itu juga muncul ancaman perang dari pasukan Asyur. Perasaan takut, bingung mungkin juga kecewa melanda bangsa Yehuda. Tepat pada saat itu, Yesaya yang namanya berarti Tuhan adalah keselamatan, dipanggil pada tahun 740/739 SM secara istimewa.
"Aku melihat Tuhan duduk di... Bait Suci". Kalimat sederhana namun maknanya mendalam. Kemungkinan besar maksudnya bukan penglihatan tetapi Yesaya melihat Tuhan dengan mata kepalanya sendiri. Hanya segelintir orang yang melihat Tuhan dalam kemuliaan-Nya. Musa melihat Allah hanya dari belakang-Nya (Kel. 33:23). Petrus, Yakobus, dan Yohanes menyaksikan sedikit kemuliaan Allah (Mat. 17; Why. 1).
Yesaya melihat Adonay yang dalam bentuk ini hanya dipakai untuk Yahweh dalam pengertian "Tuan segala tuan" atau "Tuan atas segala sesuatu". Nama itu diberikan juga kepada Firman Allah yakni Yesus Kristus (Why. 19:16). Bahkan Yohanes secara langsung mengatakan bahwa Yesaya melihat Yesus (Yoh. 12:41).
...
bersambung...
(dari buku "Rangkaian Visi Mutiara Kitab Yesaya" [Jakarta: YKBK OMF])