Rabu, 06 Februari 2013

J. Oswald Sanders: Mendukakan Roh

Ungkapan "mendukakan Roh" terdapat hanya sekali dalam Alkitab (Ef. 4:30). Fakta bahwa kita dapat mendukakan Roh Kudus yang pemurah itu dengan dosa kita, seharusnya mendorong kita jangan berbuat dosa. Tetapi tidak semua orang Kristen menginsafi kepedihan duka yang ditanggung Roh karena dosa-dosa mereka. Bukankah hal ini harusnya membuat kita peka terhadap dosa agar jangan sampai kita mendukakanNya, mengecewakanNya dan menyakitiNya?

"Mendukakan" adalah kata yang menyatakan kasih. Seseorang dapat membuat musuhnya marah tetapi tidak dapat mendukakannya. Kata mendukakan dan membuat marah sangat berbeda satu sama lain. Hanya orang yang menaruh kasih yagn dapat didukakan. Makin dalam kasihnya itu, makin besar duka yang dirasakan akibat kelalaian atau dosa orang yang dikasihi itu. Betapa pemurah dan sabarnya Roh itu dalam tindakanNya kepada kita yang telah mendukakan Dia, karena telah begitu banyak dosa yang kita lakukan.

Kita mendukakan Dia jika kita menyangkal kehadiranNya. Banyak orang Kristen hidup seakan-akan tidak ada Roh Kudus. Dari Minggu sampai Sabtu malam mereka tidak menghargai keberadaan tamu mereka yang dari sorga itu. Siapa sih yang senang bila disangkal?

Selain itu, kita mendukakan Roh jika kita melanggar perintahNya. Tujuan Roh adalah membuat kita segambar dengan Kristus. Maka apa saja yang kita perbuat dengan sengaja menyimpang dari hidup seperti hidup Kristus, mendukakan Roh.

(dari buku "Roh Kudus Penolong Kita")