Senin, 18 Februari 2013

Robert M McCheyne: Kuasailah Dirimu, Jadilah Tenang!

"Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu, kuasailah dirimu dan jadilah tenang supaya kamu dapat berdoa" (1 Pet. 4:7).

Pertama, kuasailah dirimu. Jangan biarkan hal apapun membuat kantuk mata yang menatap kenyataan yang kekal. Jangan biarkan hal apapun memikat hati yang telah diserahkan kepada Kristus. Jangan terlalu memikirkan hal-hal duniawi.

Tetaplah tenang di dalam kesedihan dunia ini. Menangislah seolah-olah kamu tidak menangis. Dunia ini bagaikan lembah air mata. Namun orang percaya harus tenang dan tidak larut dalam kesedihan. Jangan menangis untuk orang yang meninggal di dalam Tuhan. Mereka tidak hilang tetapi mendahului kita. Ketika matahari itu terbenam, bukan berarti matahari itu lenyap, melainkan pergi menyinari belahan bumi yang lain. Jangan menangis untuk orang yang mati di luar Tuhan. Ketika Harun kehilangan dua putranya, Harun berdiam diri. Jangan penderitaan atau kerugian jasmani. Jangan menggerutu, tetaplah tenang. Jika kamu ada di dalam Kristus, sengsara yang dialami saat ini hanya bersifat sementara. Satu hari di dalam pesta perjamuanNya, akan membuat kamu melupakan kemiskinanmu dan tidak lagi mengingat kesusahanmu.

Lepaskanlah dirimu dari kesenangan dunia ini. Tetaplah tenang. Kamu akan bersukacita di dalam Tuhan untuk selama-lamanya. Janganlah terlalu terikat pada kesenangan dunia ini. Jika sekiranya kamu begitu asyik menikmati hal-hal duniawi ampai hal itu menghilangkan kesukaanmu untuk berdoa atau membaca Firman Tuhan, atau membuatmu gentar ketika mendengar seruan, "Lihatlah Mempelai Laki-Laki telah tiba!" hatimu telah "sarat" oleh perkara duniawi. Kamu sedang mempergunakan dunia ini dengan tidak semestinya.

Kedua, jadilah tenang supaya kamu dapat berdoa. Apakah kamu melihat penyebab Yesus mencurahkan darahNya, bangsa Israel yang lari dari hadapan lawan-lawannya, pohon yang ditanam Allah menjadi layu, banyak orang yang tidak lagi mau berjalan bersama Yesus, Efesus telah kehilangan kasihnya yang mula-mula,  Laodikia yang menjadi suam-suam kuku, para hamba Tuhan yang menjadi tawar hati pada masa kesesakan, Yunus yang lari dari Tuhan, tangan Musa yang menjadi penat, dan Amalek yang menang atas Israel? "Jadilah tenang (dan berjaga-jagalah), supaya kamu dapat berdoa".

(dari buku "Berjaga-Jaga dalam Doa")