Minggu, 24 Februari 2013

John Owen: Kemuliaan Kasih Kristus (1)

Ada banyak ayat dalam Alkitab yang menunjuk pada kasih Kristus. Misalnya yang berbunyi seperti berikut, "Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diriNya untuk aku" (Gal. 2:20); "Demikianlah kita ketahui kasih Kristus yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawaNya untuk kita" (1 Yoh. 3:16). "Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darahNya" (Why. 1:5). Bagian dari kemuliaan Allah yang memberi paling banyak pengharapan adalah kasihNya.

Kristus menjadi seorang Pengantara adalah pertama-tama karena kasih Allah yang memilih untuk menyelamatkan sejumlah besar orang melalui curahan darah Kristus. Dan mereka disucikan oleh Roh Kudus (lihat 2 Tes. 2:13; Ef. 1:4-9). Karena Allah adalah kasih maka setiap komunikasi yang dilakukanNya dengan umatNya pastilah berada di dalam kasih (1 Yoh. 4:8,9,16). Tak ada sesuatu hal pun dalam diri mereka yang dapat menjadikan Allah mengasihi mereka. Setiap hal baik yang mungkin ada dalam diri setiap manusia semata-mata merupakan hasil dari adanya kasih Allah yang besar (lih. Efe. 1:4). Kasih Allah merupakan suatu sumber kekal bagi gereja dalam menerima hidupnya melalui kasih Kristus.

Marilah kita sekarang merenungkan kasih Allah Anak yang penuh  dengan kemurahan. Meski kita memiliki natur yang berdosa, namun kita masih memiliki kemungkinan untuk dipulihkan.. Tindakan Allah memilih kita merupakan caraNya dalam mewujudkan kasih serta kebaikan IlahiNya. Kristus memilih darah serta daging manusia dan bukannya natur para malaikat (Ibr. 2:14-16). Dengan sukacita yang besar Ia menantikan terwujudnya keselamatan bagi umat manusia yang akan juga membawa kemuliaan bagi Allah itu.

Kerelaan serta sukacitaNya dalam mengambil natur manusia sama sekali tidak surut meski Ia mengetahui besarNya kesukaran yang bakal dihadapiNya. Demi menyelamatkan kita, Ia akan terus melangkah walaupun hatiNya sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Semuanya itu tidaklah mampu menghalangiNya. Kasih dan kemurahanNya melimpah ruah bagaikan aliran air di sungai yang deras. Ia menyatakan, "sungguh Aku datang... Aku suka melakukan kehendakMu ya Allah" (Mz 40:7-8). Demikianlah sebuah tubuh telah dipersiapkan bagiNya untuk menyatakan anugerah yang tak ternilai dan kasih yang tak terhingga yang telah diberikanNya bagi umat manusia.

bersambung...

(dari buku "Kemuliaan Kristus")