Pertama, bersiap bagi kemungkinan terjadi kejahatan. "Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu" (1 Ptr. 4:12).
Kedua, bertekunlah dalam menanggung kejahatan. "Kasih menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu" (1 Kor. 13:7; bdk. Mrk. 13:13).
Ketiga, mengucapsyukurlah atas efek memurnikan iman dari kejahatan yang menimpamu. "Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita" (Ef. 5:20; bdk. 1 Tes. 5:18). "Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan..." (Rm 5:3-5).
Keempat, bencilah kejahatan. "Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan tetap teguh dalam melakukan yang baik" (Rm 12:9).
Kelima, berdoalah untuk bisa terlepas dari kejahatan. "Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat" (Mat. 6:13).
Keenam, telanjangilah kejahatan. "Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu" (Ef. 5:11).
Ketujuh, kalahkan kejahatan dengan kebaikan. "Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan" (Rm. 12:21).
Kedelapan, lawanlah kejahatan. "Karena itu, tunduklah kepada Allah, dan lawanlah iblis, maka ia akan lari dari padamu" (Yak. 4:7).
(dari buku "Dosa-Dosa Spektakuler" [Surabaya: Momentum, 2012])