Pertama, menetapkan nilai tak terhingga bagi jiwa.
Kedua, mempelajari berbagai jebakan yang menawan pikiran manusia.
Ketiga, menghindarkan segala sesuatu yang dapat memperparah kesalahpahaman
masyarakat India terhadap Injil.
Keempat, memanfaatkan setiap peluang untuk menjadikan orang lain lebih
baik.
Kelima, memberitakan “Kristus yang tersalib itu” sebagai sarana utama
pertobatan.
Keenam, menghargai dan memperlakukan bangsa India sebagai sesama yang
sederajat.
Ketujuh, memelihara dan membangun berbagai perkumpulan yang mungkin
diselenggarakan.
Kedelapan, mengusahakan karunia spiritual mereka, selalu menekankan kewajiban
misioner mereka, sebab orang India sendirilah yang dapat
memenangkan bangsa India bagi Kristus.
Kesembilan, terus melanjutkan usaha penerjemahan Alkitab.
Kesepuluh, senantiasa memelihara kehidupan rohani pribadi masing-masing.
Kesebelas, mempersembahkan diri kita tanpa batas dengan prinsip “tidak
memperhitungkan bahkan pakaian yang sedang kita pakai”.
(dikutip dari buku Mark Shaw, "10 Pemikiran Besar dari Sejarah Gereja")