Kamis, 09 Mei 2013

Makna Kenaikan Tuhan Yesus (1)


Pertama, Kenaikan Tuhan Yesus berarti tugasNya di dunia sudah selesai. Ketika Tuhan Yesus berada di atas kayu salib, Ia berkata "sudah selesai". Hal ini menggambarkan betapa tujuan utama kedatanganNya untuk penebusan sudah dilaksanakan. Bukan saja penebusan, tetapi tujuan-tujuan inkarnasi lainnya seperti menjadi wahyu khusus, menjadi teladan bagi orang percaya, semuanya sudah tergenapi. 

Di sini, selesainya hidup seseorang yang melayani Tuhan, bukan ditentukan oleh waktu, penyakit, bencana, kecelakaan dan sebagainya. Akhir hidup seorang dipakai Tuhan adalah bahwa tugasnya sudah selesai sehingga ia harus pulang kepada Bapa. Musa harus berhenti karena tugasnya membawa orang Israel keluar dari Mesir sudah selesai. Waktu Yosua sudah tua, ia ingin berhenti, tetapi Tuhan melarangnya, karena tugasnya membawa Israel masuk ke tanah Kanaan belum selesai. Paulus meninggal karena tugasnya sudah selesai, ia telah mengakhiri pertandingan dengan baik. 

Kedua, kenaikan Tuhan Yesus terjadi supaya Roh Kudus turun. Tuhan Yesus sendiri mengatakan bahwa "Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu" (Yoh. 16:7). 

Karena tugas Tuhan Yesus di dunia sudah selesai, maka selanjutnya merupakan tugas Roh Kudus yang diutus untuk tinggal dalam hati orang percaya. Ketika Roh Kudus akan turun, Tuhan Yesus menyatakan dua hal penting, yaitu kuasa (dunamis) yakni kuasa rohani dan kesaksian Kristen ke seluruh dunia (Kis. 1:8). Roh Kudus yang disebut tiga kali sebagai "Roh Kebenaran" dalam Yohanes 14-16 oleh Tuhan Yesus, akan memimpin gereja dan orang percaya ke dalam seluruh kebenaran.  

Ketiga, Tuhan Yesus naik ke surga dan murid-murid diperintahkan untuk saling mengasihi. Tuhan Yesus berkata "Hai anak-anak-Ku, hanya seketika saja lagi Aku ada bersama kamu. Kamu akan mencari Aku, dan seperti yang telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang, demikian pula Aku mengatakannya sekarang juga kepada kamu. Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi" (Yoh. 13:33-35). Setelah Tuhan Yesus berada di surga, orang percaya dipanggil untuk saling mengasihi. 

Panggilan ini terasa relevan masa kini di tengah pertikaian dalam gereja yang luar biasa. Gereja menjadi sarang penyamun, tempat perpecahan terjadi karena alasan-alasan duniawi seperti uang, gengsi, politik, bahkan bisnis. Dalam gereja tidak ada pengampunan. Bahkan kerap, pertikaian dalam gereja lebih menyakitkan dibandingkan orang yang belum mengenal Tuhan. Biarlah gereja kembali kepada panggilan kenaikan Tuhan Yesus: supaya gereja penuh dengan cinta kasih kepada Allah, kepada sesama saudara seiman dan kepada jiwa-jiwa yang terhilang.  

bersambung...