[Efesus 5:15 Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, (5:16) dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. (5:17) Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan. (5:18) Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,]
Di sini Paulus menekankan kembali pentingnya pertimbangan yang matang, yang kali ini berkenaan dengan kesempatan yang Allah sediakan bagi kita di masa sebelum Ia datang kembali. Ia tidak sekedar berbicara tetnang keahlian manajemen waktu. Ia menyerukan agar kita cermat melihat prioritas-prioritas dari kehidupan yang saleh.
Salah satu implikasi dari perikop ini adalah bahwa waktu harus dicermati dan dikuasai... Jika kita menyia-nyiakan kesempatan yang Allah berikan dengan cara membabi buta mengejar tujuan duniawi yang berorientasi diri, atau sekedar mengikuti arus, kita akan menjadi orang bodoh yang tidak memahami kehendak Allah.
...
Mengetahui kehendak Allah menuntut kita membuat prioritas berkenaan dengan semua hubungan yang Paulus gambarkan di Efesus 5:118-6:17: gereja, pernikahan, mengasuh anak, pekerjaan dan perkembangan pribadi. Allah ingin semua bidang kehidupan tersebut dijalani di dalam kendali Roh Kudus.
(dari buku "Selangkah Demi Selangkah" [Surabaya: Momentum])