Iman bukanlah perasaan lemah dan iba diri, melainkan keyakinan yang kuat dan bersemangat yang dibangun berdasarkan kenyataan bahwa Allah itu kasih yang suci. Dan walaupun Anda tidak dapat melihat-Nya sekarang dan tidak dapat memahami hal yang sedang dilakukan-Nya, tetapi Anda mengenal Dia. Bencana terjadi dalam hidup Anda bila Anda tidak meyakini bahwa Allah itu kasih yang suci. Iman adalah menyerahkan diri dengan penuh keyakinan kepada Allah.
Allah memberikan semua milik-Nya dalam Yesus Kristus untuk menyelamatkan kita, dan sekarang Dia ingin kita memberikan semua yang kita miliki dengan yakin sepenuhnya kepada-Nya. Ada segi-segi dalam hidup kita yang di dalamnya iman belum bekerja - segi-segi yang belum disentuh oleh kehidupan Allah. Dalam kehidupan Yesus Kristus tidak ada segi-segi seperti itu, dan seharusnya demikian pula dalam hidup kita. Yesus berdoa, "Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau..." (Yoh. 17:3). Arti sesungguhnya dari hidup kekal adalah hidup yang mampu menghadapi apapun yang harus dihadapi tanpa bimbang. Jika kita mau menerima pandangan ini, hidup kita akan menjadi luar biasa. Allah sedang mendisiplin kita untuk mengantar kita memasuki pusat kuasa ini.
(dari buku "Pengabdianku Untuk Kemuliaan-Nya" [Jakarta: Immanuel])