"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal" (Yoh. 3:16).
"Kita mempunyai seorang Allah yang menolong. Pada Tuhan ada kelepasan dari maut".
[Menjelang saat terakhir tiba, Justus Jonas membisikkan ke telinga Luther yang tengah menghadapi ajalnya itu. "Bapa yang terhormat, maukah engkau mati dalam kepercayaan kepada Tuhan Yesus Kristus dan tetapkah engkau tinggal dalam ajaran yang engkau beritakan atas nama-Nya?" Jawabannya disampaikan secara jelas, "Ya". Itulah perkataan terakhir yang diucapkan Luther. Ia membalikkan badannya ke sebelah kanan dan menghembuskan nafasnya yang penghabisan. Saat itu waktu menunjukkan pukul tiga dini hari tanggal 18 Februari 1546].
(dari buku W. J Kooiman, "Martin Luther" [Jakarta: Gunung Mulia])