Jumat, 19 Desember 2014

Agustinus dari Hippo: Bapa tanpa Ibu, Ibu Tanpa Bapak

Kelahiran Kristus dari Bapa tanpa ibu, kelahiran Kristus dari seorang ibu tanpa bapak, kedua kelahiran itu ajaib. Yang pertama abadi, yang kedua dalam waktu. Kapan Ia lahir dari Bapa? Apa artinya "kapan"? Apakah Saudara mencari "kapan" di sana sedangkan di sana Saudara tidak bakal menemukan waktu? Janganlah Saudara mencari "kapan" di sana. Carilah "kapan" itu di sini.

Jika Saudara mencari kapan kelahiran-Nya dari seorang ibu, Saudara berbuat baik. Sebaliknya, jika Saudara mencari kapan kelahiran-Nya dari Bapa, Saudara tidak berbuat baik. Ia telah lahir, namun tidak mengenal waktu. Ia lahir sebagai Yang Abadi dari Yang Abadi, Ia sama-sama abadi. Apa yang membuat Saudara heran? Ia adalah Allah. Amatilah keilahian-Nya, lalu penyebab rasa heran Saudara akan luruh.

Meskipun begitu, Saudara heran bila kami berkata: "Ia lahir dari seorang perawan", suatu peristiwa yang mengesankan. Ia adalah Allah, janganlah Saudara heran, hendaklah rasa heran Saudara berlalu dan diganti puji-pujian. Biarlah iman menjadi sokongan; percayalah bahwa terjadinya memang demikian. Jika Saudara tidak percaya, hal itu tetap terjadi, tetapi Saudara tetap orang yang tidak beriman.

(dari buku "Bagai Terang Di Hati" [Jakarta: Gunung Mulia & Kanisius])