Firman Bapa, yang telah menjadikan zaman-zaman, telah menjadi manusia dan demi kita menetapkan hari kelahiran-Nya dalam waktu. Dalam kejadian-Nya sebagai manusia diinginkan-Nya suatu hari bagi diri-Nya padahal satu hari pun tak akan berlalu tanpa perintah Ilahi-Nya. sementara Ia tinggal bersama Bapa-Nya, Ia mendahului segala zaman, dan Ia pada hari ini keluar dari ibu-Nya untuk memasuki peredaran tahun. Ia menjadi manusia, Ia yang menjadikan manusia. Maka, Dia yang mengendalikan bintang-bintang menyusu pada buah dada ibu-Nya; Dia yang adalah roti, kelaparan dan Dia yang adalah mata air, kehausan; Dia yang merupakan terang menjadi temaram; Dia yang adalah jalan, letih karena perjalanan;
Dia yang adalah kebenaran, kena tuduhan dengan saksi-saksi palsu; Dia yang menjadi Hakim atas orang hidup dan orang mati dihukum oleh seorang hakim fana; Dia yang adalah keadilan dinyatakan bersalah oleh orang-orang yang tidak adil. Pengajara didera dengan cemeti; Buah Anggur dimahkotai dengan duri-duri; Fundamen digantungkan pada salib; Kekuatan menjadi lemah; Kesembuhan terlukai; bahkan Hidup mengalami kematian.
(dari buku "Bagai Terang di Hati" [Jakarta: Gunung Mulia & Kanisius])