Sabtu, 13 Desember 2014

Matthew Henry: Doa Syafaat Kristus (1)

[Matthew Henry mengomentari Doa Syafaat Kristus dalam Yohanes 17]

Pertama, doa ini merupakan doa setelah sebuah khotbah. Setelah berbicara mengenai Allah kepada mereka, Dia pun berbalik untuk berbicara kepada Allah bagi mereka. Perhatikanlah, kita harus mendoakan orang-orang yang kita Injili. Orang yang bernubuat mengenai tulang-tulang yang kering juga harus berdoa, "Datanglah, hai nafas hidup dan berembuslah ke dalam orang-orang ini". Dan firman yang dikabarkan juga harus didoakan, sebab Allah-lah yang memberi pertumbuhan.

Kedua, Doa itu adalah doa setelah sakramen (perjamuan). Setelah Kristus dan murid-murid-Nya makan paskah dan merayakan perjamuan malam Tuhan bersama-sama, dan setelah menasihati mereka, Dia pun mengakhiri acara yang khidmat itu dengan doa tersebut, supaya Allah menanamkan kesan-kesan baik dari ketetapan tersebut di dalam diri mereka.

Ketiga, doa itu merupakan sebuah doa keluarga. Murid-murid Kristus adalah keluarga-Nya. Oleh karena itu, untuk menanamkan sebuah teladan bagi para kepala keluarga, Dia bukan saja sebagai Anak Abraham, mengajar keluarga-Nya (Kej. 18:19) tetapi juga sebagai Anak Daud, memberkati keluarga-Nya (2 Sam. 6:20, TL), berdoa bagi dan bersama-sama mereka.

bersambung...

(Tafsiran Injil Yohanes 12-21 [Surabaya: Momentum])