[LAI- Yoh 13:1 Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus
telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini
kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya
demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya.]
[ESV-
Joh 13:1 Now before the Feast of the Passover, when Jesus knew that
his hour had come to depart out of this world to the Father, having
loved his own who were in the world, he loved them to the end.]
Juga di Wahyu 5:9: "Dia membeli umat-Nya dari segala bangsa, segala suku dan segala bahasa dengan darah-Nya" (He purchases us with His precious blood and He present all of them to His father in heaven). Kepemilikan ini berbeda dari kepemilikan natural, "which is the spiritual belonging, eternal belonging, redemptive belonging" [yang merupakan kepemilikan spiritual, kepemilikan kekal dan kepemilikan bersifat menebus]. Itulah yang membuat hubungan kita dengan Yesus Kristus bagaikan hubungan kepala-tubuh, suami-isteri, domba-gembala, "organic union, spiritual union, mystical union, eternal union" [persatuan organis, persatuan spiritual, persatuan mistik, persatuan kekal].
Dia mengasihi milik-Nya yang ada di dunia sampai kesudahan. Di Alkitab bahasa Indonesia, istilah "sampai kesudahan" terdapat di Yohanes 13:1, Matius 28:20. Bila keduanya digabungkan mengindikasikan "He never leave us, He never abandon us" [Ia tidak pernah meninggalkan kita, Ia tidak pernah membiarkan kita]. Orang yang sudah sungguh-sungguh diperanakan pula oelh Roh Kudus jangan pernah terlintas di pikiranmu, Tuhan membuangmu. Yang mungkin adalah kau meninggalkan Tuhan, melupakan Tuhan, bukan Tuhan meninggalkanmu, melupakanmu.
bersambung...
(dari Ekspositori Injil Yohanes 101 - GRII Pusat Kemayoran)