[Amsal 16:5: "Setiap orang yang tinggi hati adalah kekejian bagi TUHAN; sungguh, ia tidak akan luput dari hukuman."]
Dia [orang sombong] menghakimi para hakim dan menghakimi lebih dulu setiap kasus...Kalau [orang lain] memberikan tugas yang rendah kepadanya, dia akan merasa marah... karena dia menganggap bahwa dirinya cocok untuk tugas-tugas yang besar.
Banyak cara untuk membuat alasan (Maz. 140:4) untuk menutupi dosa. Yang satu akan berkata, "Aku tidak melakukannya". Yang lain akan berkata, "Aku melakukannya tetapi ini hal yang semestinya dilakukan". Masih ada yang lain yang akan mengakui bahwa hal itu salah tetapi ia berkata, "ini tidak begitu salah". Yang lain lagi akan menyetujui bahwa hal itu sangat salah tetapi dia mengatakan, "maksudku baik".
Kemudian dia mulai mengambil jalan-jalan yang disangka lurus (Amsal 14:12, 16:25) dan kecuali Allah menghadang jalannya (bdk Hos 2:6), dia akan sampai pada ujung jalan-jalan itu sampai ke bagian-bagian dalam dari neraka, yaitu kepada penghinaan akan Allah... seperti seseorang yang memasuki sungai, dia akan menyelam sekaligus tetapi bergerak sedikit demi sedikit ke dalam aliran-aliran deras kejahatan.
Dia tidak bisa membedakan yang baik dari yang buruk sekarang. Tidak ada yang bisa menahannya... Dia memikirkan suatu ide. Dia menceritakan tentangnya. Dia melakukannya. Dia dengki, suka memfitnah, keji.
(dari buku Calvin Miller, "Berjalan Bersama Orang-Orang Kudus" [Batam: Interaksara])