Kamis, 25 April 2013

Geisler & Feinberg: Nilai Filsafat (1)

Pertama, pemahaman dan penghargaan atas filsafat akan membantu seseorang memahami masyarakatnya. Filsafat mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap pembentukan dan perkembangan institusi-institusi dan nilai-nilai. Seharusnya kita tidak mengecilkan arti penting dari ide-ide dalam membentuk masyarakat. Contohnya, rasa hormat terhadap individu dan kebebasan sebagian besar adalah produk pemikiran barat. Filsafat membantu kita untuk melihat apa apa yang tercakup dalam pertanyaan besar itu yang harus dipertanyakan oleh individu-individu dan masyarakat.

Kedua, elemen kritis dan evaluatif dari filsafat bisa membantu seseorang bisa melepaskan diri dari cengkraman prasangka, kepicikan, dan pemikiran yang dangkal. Melalui pemikiran filsafat kita dapat menjaga jarak antara keyakinan-keyakinan kita sendiri dengan keyakinan orang lain dan memandang semua itu dengan sedikit [kritis]. Kita dapat membaca surat kabar dan majalah secara lebih kritis, membuat kita tidak lagi mudah terpengaruh oleh propaganda.

Filsafat bisa membantu kita mengerti teknik-teknik yang digunakan dalam politik maupun periklanan. Dalam demokrasi perlu dibangun rasa skeptis yang sehat menyangkut keyakinan kita dan keyakinan orang, juga kemampuan untuk mengenal argumentasi dan bukti-bukti yang baik. Ini bukan berarti bahwa kita harus sama sekali bersikap skeptis atau menjadi seorang agnostik. Bahkan sebaliknya, keyakinan-keyakinan yang telah diteliti secara cermat dengan evaluasi rasional ini harus dipertahankan dengan kepercayaan penuh. Keraguan yang besar dan terus-menerus adalah tidak masuk akal dan sama sekali tidak perlu.


[Catatan saya: sebaiknya mempelajari teologi yang benar yang sesuai dengan Alkitab, membaca buku-buku teologi Reformed sebelum masuk ke dalam pemikiran filsafat].


bersambung...

(dari buku Norman Geisler & Paul Feinberg, "Filsafat dari Perspektif Kristiani")