Selasa, 16 April 2013

Pdt. Stephen Tong: Sifat Budaya dan Sifat Agama (3)

Kebudayaan membuat manusia berniat dan berusaha melampaui alam. Maksudnya, tak perduli di dalam masyarakat yang paling maju teknologinya atau di antara bangsa yang paling primitif dan belum beradab sekalipun, kita akan menemukan sifat yang sama, yang melampaui alam, yang menguasai alam, yang menang atas alam, yang memanfaatkan alam, dan yang membuat alam takluk di bawah dirinya.

Inilah yang menyebabkan manusia tidak dapat dimusnahkan oleh binatang buas, melainkan tetap hidup di dunia ini. Manusia telah menaklukkan alam dengan kebudayaan. Manusia dapat menggunakan benda sebagai alat, dapat menjadikan hasil tanah sebagai suplai kebutuhan hidup dan dapat memakai semua fungsi yang transendental ini untuk mengubah prinsip alam sebagai hamba manusia.

Bila kita pergi ke daerah pedalaman, kita akan menemukan alat-alat yang mereka pakai, baik yang terbuat dari batu, kayu, bambu yang sangat sederhana, tetapi mempunyai hikmat yang tinggi. Orang-orang primitif memakai alat-alat itu untuk memelihara hidup mereka dan khasiatnya tidak berbeda dengan bom atom yang digunakan oleh manusia modern.

Menaklukkan alam adalah satu fungsi terbesar dari manusia, namun manusia juga menemukan bahwa sifat manusia yang bisa menaklukkan alam ini akan dihancurkan oleh alam. Maksudnya, manusia menaklukkan alam tapi pada waktu tua dan mati, manusia akan dikebumikan oleh alam. Jadi sebenarnya manusia yang menaklukkan alam atau alam yang menaklukkan manusia? Saling menaklukkan dan akhirnya ditaklukkan.

Manusia melampaui alam, tapi akhirnya manusia harus dikebumikan oleh alam. Manusia boleh saja memiliki tanah yang amat luas, tapi yang dia peroleh hanyalah sebidang tanah yang luasnya 2x1 meter saja. Kebudayaan pada akhirnya telah mendatangkan kehancuran bagi sifat manusia. Betapa ironis!

bersambung...

(dari buku "Dosa dan Kebudayaan")