Jumat, 05 April 2013

John Stott: Sifat Kuasa Jahat (2)

Ketiga, penguasa-penguasa itu sangat licik. Paulus menyinggung tipu muslihat iblis (Efe 6:11), dan dalam 2 Kor. 2:11 ia berkata bahwa 'kita tidak tahu apa maksud iblis'. Iblis jarang menentang sasarannya secara terbuka. Ia lebih suka bersembunyi dan bermain di belakang layar. Namun ia dapat menyamar sebagai malaikat terang (2 Kor. 11:14) sehingga korbannya tanpa sadar terjerat. Serigala ganas dengan berbulu domba bergabung dengan domba-domba Kristus. Iblis dapat mengaum seperti singa, tapi ia biasanya tampil bijak seperit ular (1 Pet. 5:8; Kej. 3:1). Jadi untuk menjerat korbannya, iblis tidak senantiasa melancarkan godaan-godaan dan siksaan secara terbuka. Cara yang paling ia sukai ialah menipu orang sampai orang itu melakukan perbuatan salah atau membujuknya berkompromi. Kata 'licik' itu muncul dalam Efesus 4:14 yang diperankan oleh pengajar-pengajar yang menyesatkan.

Penguasa-penguasa gelap itu kuat, jahat dan licik. Mustahil kita mampu melawan mereka bila kita bersandar pada kekuatan diri kita sendiri dan lupa - atau tidak percaya - betapa hebatnya kekuatan musuh rohani itu. Hanya kuat kuasa Allah yang dapat melindungi dan melepaskan kita dari kekuatan, kejahatan dan kelicikan iblis. Allah yang punya kuasa membangkitkan Kristus di atas tahtaNya. Hal ini terjadi di dunia tidak kelihatan, di tempat-tempat gelap di mana penguasa-penguasa jahat itu bekerja (Efe 6:12).

Tapi iblis telah dikalahkan di kayu salib. Dan sekarang mereka adalah taklukkan dan berada di bawah kaki Kristus. Jadi, dunia yang tidak kelihatan di mana mereka melawan kita dan dimana kita berjuang membela diri terhadap serangan mereka, adalah juga di dunia dimana Kristus memerintah dan di situ kita memerintah bersama Dia.

(dari buku "Efesus")