Jumat, 05 April 2013

John Stott: Sifat Kuasa Jahat (1)

Pertama, mereka kuat. Kita tidak tahu apakah kata-kata khusus yang dipakai Paulus, merujuk kepada tingkat-tingkat dalam hirarki neraka atau tidak. Tapi kata-kata itu memberi petunjuk tentang kuasa yang mereka pegang. Paulus menyebut mereka "kosmokrates", penghulu-penghulu dunia yang gelap ini (Efe. 6:10-11). Kata ini dipakai dalam ilmu nujum tentang planet-planet yang ada pada zaman itu dianggap menguasai nasib manusia, dan ada pemakaiannya yang lain lagi yang memuat pengertian tentang kekuasaan universal.

Berkaitan dengan pengertian itu, kita teringat akan perkataan Iblis kepada Yesus, bahwa ia akan memberikan kepada Yesus semua kerajaan di dunia ini (Mat. 4:8-9). Teringat, juga pada gelar 'penguasa dunia' yang dipakai Yohanes bagi iblis (Yoh. 12:31), dan pada pernyataan Yohanes bahwa "seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat" (1 Yoh. 5:19). Ayat-ayat ini tidak menyangkal bahwa Tuhan Yesus telah mengalahkan penguasa-penguasa jahat itu, namun sebagai perampas-perampas kuasa mereka tidak mengakui kekalahan mereka dan belum hancur secara total. Jadi mereka masih terus beraksi sebagai penguasa.

Kedua, penguasa-penguasa itu benar-benar jahat. Kuasa bersifat netral, dapat dipakai untuk tujuan yang baik atau tujuan yang jahat. tapi musuh-musuh rohani kita menggunakan kuasa mereka melulu untuk tujuan yang jahat, yaitu menghancurkan atau membinasakan. Mereka menguasai dunia yang gelap ini, mereka membenci terang dan bersembunyi terhadap terang. Kegelapan adalah habitat khas mereka, kegelapan yang adalah lautan kebohongan dan dosa. Mereka juga disebut roh-roh jahat di udara, yaitu suatu wilayah riil yang tidak kelihatan. Mereka tidak peduli terhadap prinsip-prinsip moral, tidak mau tahu apa itu 'hormat' dan tidak perduli apa itu perasaan. Mereka benar-benar jahat dan bertindak keji untuk mencapai tujuan-tujuan mereka.

bersambung...

(dari buku "Efesus")