Jumat, 29 Juni 2012

Penafsiran Alkitab: Jurang Bahasa

Dalam menafsirkan Alkitab, kita perlu juga mempelajari bahasa. Alangkah baiknya bila kita dapat memahami bahasa Ibrani atau bahasa Yunani sebagai bahasa asli PL dan PB. Apabila tidak, paling sedikit kita dapat menggunakan bahasa Inggris yang jauh lebih dekat ke bahasa asli.

Kita juga dapat membandingkan terjemahan. Misalnya Terjemahan Baru bahasa Indonesia dengan Terjemahan lama dan Bahasa Indonesia Sehari-hari. Misalnya, Roma 1:16: "sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil" (T. Baru). Sedangkan American Standard Version: "for I am not ashamed of the Gospel" (sebab aku tidak malu akan Injil). King James Version juga sama dengan ASV. Terjemahan Inggris lebih sesuai dengan bahasa Yunani dan lebih sesuai dengan konteks pergumulan penginjilan karena orang percaya bergumul dengan perasaan takut dan malu.

Terjemahan bahasa Inggris yang dianjurkan adalah New American Standard Version, English Standard Version, New International Version  dan lainnya. Kita dapat juga membeli Study Bible seperti NIV, Geneva, ESV study bible dan lainnya.

Kita juga dapat mengikuti Sekolah Teologi Reformed Injili untuk kaum awam, membeli ensiklopedia Alkitab, kamus Alkitab dan lainnya. Berhati-hati dengan tafsiran karena banyak yang menjelaskan latar belakang dengan baik tetapi mempunyai teologi yang tidak sesuai dengan Alkitab.