Kamis, 28 Juni 2012

Sejarah Lagu: Maka Jiwakupun MemujiMu

Lagu ini sudah sangat terkenal. Refreinnya demikian: maka jiwaku pun memujiMu, sungguh besar kau Allahku. Lagu ini dtulis oleh Pdt. Carl Bobberg pada musim panas tahun 1885. Suatu hari ketika berjalan pulang dari sebuah pertemuan, terjadi hujan badai dan halilintar. Sejam kemudian setelah badai reda, ia tiba di rumah.

Ketika ia membuka jendela dan menjenguk keluar, pada hari menjelang senja, permukaan air laut di pelabuhan kecil itu terlihat bagaikan kaca yang mencerminkan langit cerah. Dari dalam hutan di seberang pelabuhan itu, terdengar kicau burung yang merdu. Sewaktu-waktu juga terdengar lonceng gereja di desa itu berbunyi.

Dari sinilah kemudian ia menulis empat bait lagu. Bait pertama dan kedua merupakan syukur atas ciptaan Tuhan. bait ketiga merupakan syukur atas karya penebusan Kristus. Bait terakhir merupakan syukur atas kemuliaan Tuhan dalam kedatangan yang kedua kali. Di dalam Alkitab ada empat peristiwa penting, ciptaan, kejatuhan, penebusan dan kedatangan Kristus. Dari empat hal ini, hanya kejatuhan yang tidak bisa disyukuri.

Pada tahun 1954, Billy Graham secara khusus meminta lagu ini dinyanyikan sesering mungkin karena memuliakan Tuhan bukan manusia. Selama periode sesudahnya, dalam banyak KKR Billy Graham, George Beverly Shea menyanyikannya.