Kamis, 30 Januari 2014

John Stott: Perzinahan Dalam Hati (2)

Mat 5:27  Kamu telah mendengar firman: Jangan berzina.
Mat 5:28  Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzina dengan dia di dalam hatinya.

Ajaran Yesus ini yang kebenarannya nyata dalam pengalaman Ayub tersebut, masih kurang berlaku sampai sekarang. Perbuatan-perbuatan onar didahului oleh khayalan-khayalan onar. Dan menggeloranya imajinasi akibat mata yang tidak terkendali. Imajinasi manusia yang bergetar itu (satu dari sekian banyak kebolehan yang membedakan manusia dari binatang) adalah pemberian Allah yang berharga. Takkan ada seni dan mungkin hanya secuil saja dari keberhasilan manusia yang mulia akan tercapai jika bukan karena adanya kebolehan ini. Imajinasi memperkaya kualitas hidup. Namun, semua pemberian Allah harus dipakai secara bertanggung jawab; semua pemberian ini dapat mengalami kemerosotan dan disalahgunakan. Ini istimewa berlaku bagi imajinasi kita.

Diragukan apakah manusia akan kunjung tergoda melakukan hal-hal yang asusila, kalau pintu yang membendung nafsu-nafsunya tadinya tidak dibuat terkuak oleh matanya. Demikian pula jika ada pria dan wanita yang berhasil memantapkan pengontrolan diri dalam perilaku seksualnya, itu adalah karena mereka sebelumnya telah belajar memantapkan pengontrolan mereka atas mata badani maupun mata imajinasinya.

Barangkali ada baiknya kalau dalam hubungan ini kita singgung juga secara sambil berlalu cara berbusana gadis-gadis kita. Memang akan menertawakan kita jika usulan peraturan yang ketat mengenai cara berbusana. Bukan itu yang kita maksud. Yang perlu ialah: tahu menahu tentang beda antara berbusana supaya penampilannya menarik dan berbusana supaya penampilannya merangsang. Naluri wanit apeka sekali terhadap benda ini, demikian juga naluri kaum pria.

(dari buku "Khotbah di Bukit")