Sebagai Roh Kebenaran, Roh akan membimbing para murid kepada (atau ke dalam) seluruh kebenaran (16:13). Kebenaran ini bukanlah suatu konsepsi filsafat, melainkan kebenaran yang dinyatakan di dalam Yesus; Roh akan membimbing mereka sehingga mereka semakin memahami makna kebenaran itu. Kita bisa memahami makna kebenaran Allah berkat bimbingan Roh dan bukan lewat kebijaksanaan duniawi. Akan tetapi Roh tidak memberikan suatu pernyataan sendiri yang baru yang akan membatalkan apa yang dikatakan Yesus. Yesus dengan jelas mengatakan "Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengarnya, itulah yang akan dikatakan-Nya"; tidak akan ada penyataan baru yang berasal dari Roh. Roh akan melanjutkan ajaran yang telah disampaikan oleh Yesus.
Mungkin kita harus memahami ucapan berikutnya dengan cara yang sama: "Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang". Kita tidak boleh menafsirkan hal ini dalam arti bahwa bentuk masa depan akan menjadi jelas bagi orang-orang Kristen sebab (1) ucapan itu belum tentu berarti demikian; dan (2) sepanjang masa orang-orang Kristen sama bingungnya seperti orang lain mengenai apa yang akan terjadi pada masa depan. Sebaliknya makna ucapan itu adalah bahwa Roh akan membimbing orang beriman agar bisa memahami apa artinya menjadi orang Kristen. Pada saat Yesus mengatakan hal ini belum ada para teolog Kristen yang memperdalam pemahaman tentang makna kekristenan. Namun sepanjang sejarah Roh telah berkarya dalam tubuh gereja dan telah menuntun jemaat Allah ke dalam pemahaman yang lebih penuh dari makna iman mereka.
(dari buku "Teologi Perjanjian Baru" [Malang: Gandum Mas])