Kita yang sudah diselamatkan adalah hamba/ budak (doulos) di hadapan Tuhan dan bagi Tuhan.
Pertama, seorang berhati hamba tidak merasa diri berhak mengatur hidupnya sendiri. Ia adalah milik Tuhan dan Tuhanlah yang sepenuhnya mengatur hidup orang itu.
Kedua, seorang berhati hamba tidak sembarang menuntut haknya. Ia sadar bahwa ia tidak layak.
Ketiga, seorang berhati hamba memuliakan Allah dengan tubuhnya sebab ia sadar bahwa ia telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar.
Keempat, seorang hamba hanya mempunyai satu fokus, tujuan atau esensi yakni taat kepada Allah. Ketaatan itu disertai dengan sikap tidak protes, tidak berdebat dan tidak mempertanyakan keputusan Tuhan.
bersambung...