[berikut beberapa cuplikan dari buku Robinson]
Seorang pengkhotbah dapat mengatakan apa saja lewat suaranya yang menawan dalam kebaktian Minggu pagi, sesudah lagu-lagu pujian dilantunkan. Namun, jika pengkhotbah itu tidak memberitakan firman [Tuhan], ia hanya dipenuhi dengan otoritas pribadinya...
Tuhan berbicara melalui Alkitab. Alkitab merupakan alat komunikasi utama, yang melaluinya Tuhan menyapa setiap pribadi yang ada di zaman sekarang ini...
Khotbah juga bukan semata-mata sebuah pengulangan ide-ide tentang Tuhan yang bersifat ortodoks, dan yang terpisah dari realitas hidup. Lewat pemberitaan firman Tuhan dalam khotbah, Tuhan berjumpa dengan manusia untuk menuntun mereka pada keselamatan (2 Tim. 3:15) dan untuk kesempurnaan serta kedewasaan karakter Kristiani mereka (2 Tim. 3:16-17). Sesuatu yang mengagumkan terjadi saat Tuhan berhadapan dengan pribadi tertentu dalam khotbah dan saat jiwanya dimenangkan.
Jenis khotbah yang paling baik untuk menyampaikan kuasa otoritas ilahi ialah khotbah ekspositori.
(dari buku "Cara Berkhotbah Yang Baik" [Yogyakarta: Andi])