"Tuhan tidak sekedar berkepentingan akan pemerdekaan kaum hitam, kaum coklat, kaum kuning; Tuhan berkepentingan akan kebebasan seluruh umat manusia".
"Menerima secara pasrah saja suatu sistem yang tidak adil berarti bekerja sama dengan sistem itu; dengan demikian kaum yang tertindas menjadi sama jahatnya dengan si penindas".
"Kekerasan sebagai cara mencapai keadilan rasial tidaklah praktis dan bermoral. Kekerasan itu tidak praktis karena hanya merupakan spiral menurun yang berakhir dengan kehancuran bagi semua..."
"Kekerasan itu tidak bermoral karena berusaha merendahkan dan menginjak-injak, bukannya memberi 'pencerahan' padanya; kekerasaan berusaha menghancurkan, bukannya mengubah keyakinan orang. Kekerasan itu tidak bermoral karena menyuburkan kebencian dan bukannya menimbulkan belas kasih. Kekerasan menghancurkan masyarakat dan memustahilkan persaudaraan. Kekerasan membuat masyarakat bermonolog dan bukan berdialog".
"Kekerasan berakhir dengan kekalahan diri sendiri. Kekerasan menciptakan kepahitan dalam diri mereka yang masih hidup dan kebengisan dalam diri para perusak".
(dari Diane Revitch & Abigail Thernstrom, Ed, "Demokrasi Klasik & Modern" [Jakarta: Yayasan Obor, 2005])