Bagaimana kita harus menghormati Tuhan dalam ibadah? Beberapa saran praktis:
Pertama, usahakanlah sedapat-dapatnya jangan terlambat dalam ibadah. Mengapa kita tidak boleh terlambat ke bandara tetapi boleh terlambat dalam ibadah? Berarti ketakutan ketinggalan pesawat lebih penting dari ketakutan kepada Tuhan?
Kedua, berpakaianlah yang sopan dan anggun. Banyak orang kalau pergi ke resepsi pernikahan atau konser musik klasik, menggunakan pakaian yang sangat anggun. Sebaliknya, kalau ke gereja, pakaiannya asal-asalan. Banyak orang percaya lebih menghormati mempelai ketimbang menghormati Tuhan.
Ketiga, persiapkanlah persembahan. Banyak orang percaya selalu mempersiapkan ang pao kalau ke resepsi pernikahan, bahkan keluarga mempelai mempersiapkan perhiasan emas untuk diberikan kepada mempelai tetapi kalau dalam ibadah, memberi persembahan asal-asalan, seadanya. Banyak orang yang pura-pura ke toilet pada waktu kantong persembahan diedarkan hanya karena di dompet tinggal uang seratus ribu satu lembar. Orang seperti ini dosanya double. Sudah tidak memberi persembahan, masih menipu dan berpura-pura lagi.
Keempat, sepenuh hati memuji Tuhan dan mendengarkan firman Tuhan. Yang terbaik haruslah dipersembahkan kepada Tuhan.
Kelima, tidak membiarkan bunyi handphone dipakai setan mengganggu ibadah. Pada tempat-tempat serius seperti pembuatan visa atau istana presiden, peserta dilarang membawa HP dan HPnya diletakkan di locker. Tetapi dalam ibadah di mana Raja di atas segala raja hadir, bunyi HP bukan saja kerap terdengar, malah banyak orang yang berani menelpon ketika ibadah sedang berlangsung. Sesuatu tindakan yang tidak mungkin dilakukan di depan presiden.