Kamis, 28 November 2013

Louis Berkhof: Perjanjian (Kovenan) Anugerah (1)

Perjanjian (Kovenan) anugerah dapat didefinisikan sebagai perjanjian yang sangat baik antara Allah yang dilawan dan orang berdosa yang melawan tetapi dipilih, di mana Allah menjanjikan keselamatan melalui iman di dalam Kristus dan orang berdosa menerima janji ini dengan penuh rasa percaya, dan perjanjian ini memberikan janji suatu hidup yang beriman dan penuh ketaatan.

[Isi dari Perjanjian (Kovenan) Anugerah adalah]

Pertama, janji-janji Allah. Janji Allah yagn utama yang mencakup semua janji yang lain tercakup dalam kata-kata yang senantiasa diulang, "supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu" (Kej. 17:7). Janji ini kemudian dapat kita temukan berulang kali disebut dalam ayat-ayat Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang membicarakan tentang masa yang baru dan hidup perjanjian atau mengacu dalam suatu pembaharuan perjanjian itu, Yer. 31:33; 32:38-40; Yeh. 34:23-25, 30, 31; 36:25-28; 37:26-27; 2 Kor. 6:16-18; Ibr. 8:10.

Janji itu sepenuhnya digenapi nanti pada saat Yerusalem baru turun dari surga Allah, dan Bait Allah memancarkan kemuliaan di antara manusia. Akhirnya kita mendengar gemanya yang terakhir dalam Why 21:3. Janji yang sangat agung ini tergema kembali dalam pernyataan pujian mereka yang berhadapan dengan hubungan perjanjian dengan Allah, "Yehova adalah Allahku". Satu janji ini sesungguhnya mencakup semua janji yang lain, seperti (a) janji berbagai berkat selama hidup dalam dunia, yang seringkali melambangkan berkat rohani; (b) janji pembenaran termasuk di dalamnya pengangkatan sebagai anak, dan klaim atas hidup yang kekal; (c) janji Roh Kudus bagi pelaksanaan yang penuh dan cuma-cuma atas karya penebusan, dan bagi semua berkat keselamatan; (d) dan janji pemuliaan akhir dalam suatu hidup yang tak pernah berakhir, band Ayb 19:25-27; Mzm 16:11; 73:24-26; Yes. 43:25; Yer. 31:33, 34; Yeh. 36:27; Dan. 12:2,3; Gal. 4:5,6; Tit. 3:7; Ibr. 11:7; Yak. 2:5.

(dari buku "Teologi Sistematika: Doktrin Manusia")