"Banyak orang berpikir dalam ibadah musiknya apa saja yang penting motivasinya sungguh-sungguh untuk Tuhan. Bukankah kelayakan pemberian atau persembahan juga termasuk dalam motivasi yang sungguh-sungguh? Bolehkah kita memberi kepada pasangan yang kita kasihi suatu kotak yang berisi kotoran kucing lalu kita berkata 'terimalah, jangan lihat barangnya, yang penting motivasinya baik'"
[Catatan saya: Maksudnya, kalau kita punya motivasi untuk memberikan yang terbaik bagi Tuhan maka kita harus menguji, apakah persembahan kita adalah sesuatu yang layak bagi Tuhan. Demikian pula dengan musik, kita harus bertanya apakah musik yang dipersembahkan adalah sesuatu yang layak dan berkenan di hadapan Tuhan. Jadi motivasi yang benar termasuk juga dalamnya pertanggungjawaban apa yang kita berikan]
[Ditulis dalam bahasa saya sendiri dari session "Injil dan Ibadah" dalam Konvensi Injil Nasional Jakarta 2013]