Senin, 04 November 2013

Sinclair Ferguson: Menyalibkan Dosa (1)

[Bagian ini membicarakan tentang mematikan dosa dalam aspek pribadi]

[Mematikan dosa] dalam kehidupan pribadi kita. Daftar mengenai apa yang termasuk bernatur duniawi di [Kol 3:5: "Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala"] sebagian besar berhubungan dengan motivasi batin sebagaimana juga dengan tingkah laku di luar. Hati kita seperti memiliki alam semestanya sendiri, dan darinya keluar segala macam kejahatan. Paulus di sini membeberkan keinginan-keinginan dan tindakan-tindakan berdosa yang jarang kita bicarakan. Ini bukanlah pembenaran bagi menjadikan ketidaksucian seksual dan hawa nafsu sebagai bagian regular dari percakapan kita.

Sesungguhnya dalam suratnya yang paralel kepada jemaat di Efesus, Paulus memandang percakapan semacam itu sebagai "perkataan kotor" (Ef. 4:29). Tetapi dia menyebutkan hal-hal ini di sini karena ini adalah wilayah di mana banyak orang Kristen menghadapi ujian mereka yang terberat. Tidak ada artinya berpura-pura bahwa pencobaan yang menyakitkan semacam itu tidak ada. Robert Murray M'Cheyne yang saleh suatu kali menulis dalam buku hariannya bahwa dia telah menemukan bahwa benih dari setiap dosa yang diketahui berdiam dalam hatinya.

Kadang-kadang tidak mungkin bagi kita untuk membuat kemajuan yang sungguh-sungguh dalam kekudusan sampai kita menyadari bahwa - dan sampai kita menspesifikasikan kepada diri kita sendiri dan di hadapan Allah apa yang merupakan dosa kita sendiri. Kita malu, jika "berpikiran kotor" (JB Phillips: "dirty mindedness") merupakan masalah yang nyata bagi kita, kita harus menghadapinya dan memakukannya pada salib Kristus: hawa nafsu dan keserakahan harus diperlakukan dengan cara yang sama.

(dari buku "Kehidupan Kristen" [Surabaya: Momentum])