Di dalam Surat Roma, terdapat dua kali istilah "menyala-nyala".
Yang pertama adalah dalam Roma 1:27: "Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki".
Yang kedua adalah dalam Roma 12:11: "Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan".
Pada waktu seseorang menyala-nyala dalam berahi, ia bukan saja bersalah kepada Tuhan tetapi akan dihakimi oleh Tuhan.
Tetapi yang paling menakutkan adalah dalam penghakiman terakhir, Tuhan akan menghakimi kita, mana api yang lebih besar. Apakah api berahi bernyala lebih besar dari api pelayanan atau sebaliknya. Celakalah kita bila api berahi ternyata, di mata Tuhan, lebih besar dari api pelayanan.