Kamis, 06 Juni 2013

John Frame: Dasar Apologetika (1)

Dalam 1 Petrus 3:15-16, Rasul Petrus menasehatkan kepada pembacanya: Tetapi kuduskanlah Kristus dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab  kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah denganlemah lembut dan hormat, dan dengan hati nurani yang murni, supaya mereka, yang memfitnah kamu karena hidupmu yang saleh dalam Kristus menjadi malu karena fitnahan mereka itu".

Apologetika Kristen (yang tidak ada keharusan "meminta maaf") berusaha melayani Allah dan Gereja melalui membantu orang-orang percaya untuk melaksanakan mandat dari 1 Petrus 3:15-16. Kita dapat mendefinisikannya sebagai 'ilmu yang mengajar orang Kristen bagaimana memberi pertanggungan jawab tentang pengharapannya'.

Saya percaya bahwa kita dapat membedakan tiga aspek dari apologetika yaitu:

Pertama, apologetika sebagai pembuktian: menyampaikan sebuah dasar rasional bagi iman kepercayaan atau 'membuktikan kebenaran kekristenan'. Yesus dan para rasul sering memberikan bukti kepada merkea yang mempunyai kesulitan untuk percaya bahwa Injil adalah benar. Perhatikan Yohanes 14:11; 20:24-31; 1 Korintus 15:1-11. Orang-orang percaya sendiri kadang-kadang mengalami kesulitan, dan pada saat itu apologetika berguna bagi mereka, terlepas dari aturannya dalam berdialog dengan mereka yang tidak percaya. Dapat dikatakan, apologetika menghadapi ketidakpercayaan dalam diri orang percaya sebagaimana dalam diri orang yang tidak percaya.

bersambung...

(dari buku "Apologetika bagi Kemuliaan Allah" [Surabaya: Momentum, 2000])