Kita telah melihat bahwa melalui persatuan dengan Kristus, semua yang adalah milikNya menjadi milik kita melalui iman. Persembahan diriNya menjadi milik kita untuk membawa pengampunan bagi dosa kita; hidup ketaatanNya menjadi milik kita untuk memberi kita status yang baru sebagai anak-anak Allah.
Tetapi ketika kita dipersatukan denganNya, juga ada pengertian bahwa hidup dan kuasaNya tersedia bagi kita untuk mentransformasi (mengubah) hidup kita. Kita bahkan dapat mengatakan bahwa ketika kita dipersatukan dengan Kristus, seluruh kehidupan masa laluNya tersedia bagi kita, bukan hanya untuk menggantikan masa lalu kita (melalui pengampunanNya), tetapi juga secara aktual menguduskan hidup kita saat ini, sehingga masa lalu kita dapat dicegah untuk mendominasi hidup Kristen kita pada saat ini.
Kita yang pada masa lalu telah merusak gambar Allah dengan dosa, dapat menatap wajah Kristus dan menemukan sumber kuasa dan kekudusan yang kita perlukan supaya kuasa dosa masa lalu kita tidak menghancurkan kita pada masa kini.
Maka dalam kata-kata yang lebih umum, Louis Berkhof mengatakannya seperti ini: "Melalui persatuan ini orang-orang percaya diubah ke dalam gambar Kristus 'menurut natur manusiaNya'. Apa yang diakibatkan Kristus pada umatNya, dalam satu pengertian, adalah suatu replika atau reproduksi dari apa yang terjadi dalam diriNya. Bukan hanya secara obyektif tetapi juga dalam pengertian subyektif mereka [orang-orang percaya] menderita, menanggung salib, disalibkan, mati, dan dibangkitkan ke dalam hidup baru bersama Kristus. Orang percaya juga mempunyai bagian [sampai taraf tertentu] bersama dengan pengalaman-pengalaman Tuhan mereka, Mat. 16:24; Rm 6:5; Gal. 2:20; Kol. 1:24; 2:12; 3:1; 1 Ptr. 4:13".
(dari buku "Kehidupan Kristen" [Surabaya: Momentum, 2007])