Sabtu, 05 Oktober 2013

Bijaksana Hidup Sehari-Hari (1)

Tuhan menginginkan kita hidup bijaksana, memperhitungkan segala sesuatu dengan baik, memakai waktu dan uang dengan benar dan seterusnya.

Untuk konteks Indonesia, kita hidup berdasarkan apa yang sudah menjadi opini umum. Padahal ternyata tidak seperti itu. Beberapa contoh untuk hal ini:

Opini umum beranggapan bahwa ke luar negeri lebih mahal dari ke dalam negeri. Seringkali pesawat-pesawat murah untuk 1,5 jam penerbangan dari Jakarta ke luar negeri lebih murah dari ke Indonesia Timur. Harga makanan di Kuala Lumpur untuk kelas yang sama bisa lebih murah dari di Jakarta.

Opini umum beranggapan bahwa belanja barang di kios-kios pinggir jalan lebih murah dari di mal-mal. Belum tentu. Saya pernah membeli seruling (recorder) di pinggir jalan ternyata lebih mahal ketimbang di toko-toko di mal-mal. Padahal, di mal, lebih bersih, terjamin barang baru dan sebagainya.

Opini umum beranggapan bahwa mencetak (print) sendiri lebih murah dari di tempat penyewaan komputer. Pada kasus printer-printer merek tertentu, pabrik memurahkan harga tinta (cartridge) untuk mengurangi peredaran tinta palsu dan tinta suntik. Tetapi, kapasitas cetaknya dikurangi. Kita baru mencetak sedikit halaman, tintanya sudah habis. Kalau kita membuat ratio harga cetak per lembar, ternyata cetak sendiri lebih mahal dari mencetak di tempat penyewaan komputer yang ada di daerah-daerah mahasiswa.

Sharing ini dibuat dalam konteks Indonesia. Untuk saudara-saudara yang berada di berbagai belahan dunia, dapat menerapkan prinsip bijaksana berdasarkan konteks negaranya masing-masing.

bersambung...