Ada 3 alasan mengapa orang yang percaya kepada Tuhan Yesus tidak seharusnya putus asa.
Pertama, hidup kita berada dalam tangan Allah yang berdaulat bukan dalam tangan manusia yang terbatas. Kalau hidup kita berada dalam tangan manusia yang terbatas dan banyak kekurangan, sangat wajar bila kita putus asa. Manusia memang terbukti tidak mampu menangani banyak persoalan dan menyelesaikan banyak kebuntuan. Tetapi sejatinya hidup kita berada dalam tangan Allah yang berdaulat dan berkuasa. Tuhan pasti punya jalan keluar yang memuliakan Tuhan, membangun manusia dan dilaksanakan sesuai dengan cara dan waktu Tuhan.
Kedua, kita belum tahu ujung akhir dari persoalan ini sebenarnya apa. Kita belum tahu apa yang sebenarnya dikehendaki Allah dengan peristiwa-peristiwa ini. Titik hari ini bukanlah akhir. Tugas kita adalah hidup sungguh-sungguh menyenangkan Tuhan dan mengejar kesucian. Sisanya, termasuk hal-hal yang kita tidak pahami, kita serahkan kepada Tuhan. Sumur, rumah Potifar dan penjara bukan ujung akhir hidup Yusuf. Sebagaimana kita sudah ketahui dari Alkitab, ujung akhirnya adalah ia bisa dipakai Tuhan untuk melaksanakan rencana Tuhan menyelamatkan umat Israel secara fisik selama masa kelaparan hebat melanda dunia.
Ketiga, jangan kita lupa bahwa Tuhan berjanji untuk tidak membuang umatNya (1 Sam. 12:22). Bukan saja tidak membuang tetapi Tuhan menyertai dan membimbing umatNya. Roh Kudus melatih kita menuju keserupaan dengan Kristus. Mari kita minta kekuatan Tuhan seperti Daud mengalami penyertaan Tuhan dalam segala keadaan termasuk lembah kekelaman.