Kamis, 10 Oktober 2013

Katekismus Jenewa: Pencipta Langit & Bumi

Pertanyaan 25: Mengapa kau tambahkan bahwa Dia adalah Khalik langit dan bumi?

Jawaban: Karena Dia telah menampakkan diri kepada kita melalui karya-karyaNya maka kita perlu mencari Dia di dalamnya (Mzm 104; Rm 1:20). Daya tangkap kita tidak mampu memahami hakikatNya, tetapi bagi kita dunia bagaikan cermin; di dalam cermin itu kita dapat memandangi Dia dan mengenal Dia dengan cara yang sesuai bagi kita.

--------------------

Pertanyaan 26: Bila kau katakan 'langit' dan 'bumi', bukankah kau maksud juga ciptaan selebihnya?

Jawaban: Sudah tentu. Tetapi semua itu tercakup dalam kedua perkataan itu, sebab semua itu termasuk langit atau bumi.

--------------------

Pertanyaan 27: Dan mengapakah engkau menyebut Allah hanya sebagai Khalik? Bukankah memelihara ciptaan dan menjaga supaya ciptaan itu tetap utuh jauh lebih besar dari pada satu kali menciptakannya?

Jawaban: Perkataan itu tidak hanya mengandung arti bahwa Dia telah menjadikan karya-karyaNya sekaligus; dengan maksud kemudian membiarkannya dan tidak memperdulikannya lagi. Sebaliknya, inilah paham yang harus kita pegang: sebagaimana dunia telah dijadikan olehNya pada mulanya, begitu pula sekarang Dia menjaga supaya dunia itu tetap utuh, begitu rupa sehingga langit, bumi, dan semua makhluk hanya dapat ada terus karena kekuatanNya. Lagipula, sebab dengan demikian, semua hal berada di tanganNya, maka Dia memegang pemerintahanNya dan Dialah Tuhannya. Demikianlah, karena Dia adalah khalik langit dan bumi, maka Dialah yang melalui kebaikanNya, kekuatanNya, dan hikmatNya mengendalikan seluruh tatanan alam; Dialah yang mengirim hujan dan kemarau, hujan es, angin badai dan cuaca cerah, kesuburan dan kemandulan, kesehatan dan penyakit. Pendeknya, Dia memegang pimpinan segala hal dan menggunakannya sekehendak hatiNya.

(Th van den End, "Enam Belas Dokumen Dasar Calvinisme")