Bila dalam bagian pertama tadi kita sudah melihat bagaimana Alkitab mengajarkan dengan jelas soal pemeliharaan Tuhan dalam kebutuhan jasmani maka sekarang kita melihat prinsip-prinsipnya berkaitan dengan kebutuhan jasmani dan pengelolaannya.
Pertama, sebelum kita berharap kepada kesetiaan Tuhan dalam hidup kita, marilah kita belajar setia kepada Tuhan. Tuhan tidak mungkin tidak memelihara orang percaya yang hidupnya setia dan hatinya sungguh-sungguh mau menyembah dan melayani Tuhan.
Kedua, marilah kita belajar mengerjakan bagian yang Tuhan percayakan kepada kita dengan setia. Marilah kita belajar mengerjakan semua kewajiban kita, baik di pekerjaan, dalam keluarga, pelayanan, dengan benar di mata Tuhan. Banyak orang terus meminta agar Tuhan bekerja tetapi ia sendiri tidak bertanggungjawab dalam apa yang dipercayakan oleh Tuhan kepadanya. Ada orang yang bertahun-tahun berdoa meminta agar Tuhan memberikan pekerjaan tetapi tidak pernah membuat surat lamaran pekerjaan.
Ketiga, marilah kita belajar setia dalam pengelolaan harta benda jasmani yang Tuhan percayakan baik itu uang, kendaraan, alat komunikasi, alat elektronika dan sebagainya. Banyak orang Kristen terus berdoa meminta telepon genggam yang baru tetapi yang lama tidak dijaga dengan baik sehingga cepat rusak.
Keempat, marilah kita menghindarkan diri dari cinta uang atau menjadi hamba uang. Alkitab jelas mengajarkan bahwa cinta uang adalah akar segala kejahatan (1 Tim. 6:10). Panggilan kita bukan untuk bersusah payah menjadi kaya (Ams. 23:4-5). Panggilan kita adalah supaya kita bersusah payah melayani Tuhan. Dalam persekutuan dengan Tuhan, jerih payah kita tidak sia-sia (1 Kor. 15:58).
Kelima, jangan lupa memberi perpuluhan yang menjadi bagian Tuhan. Tuhan Yesus berkata, apa yang menjadi milik kaisar (pajak) kembalikan kepada kaisar dan apa yang menjadi miliki Allah (perpuluhan) kembalikan kepada Allah. Pdt. Stephen Tong berkata bahwa janganlah kita mencuri uang Tuhan dengan tidak memberi perpuluhan.
Keenam, selain perpuluhan ada persembahan khusus lainnya misalnya: bantuan untuk misi, KKR, pembangunan gereja, bencana alam dan lainnya sesuai dengan pimpinan Tuhan dalam hidup kita. Mari kita belajar setia juga dalam persembahan jenis ini.
Ketujuh, jangan lupa orang percaya lain yang masih dalam kekurangan. Kita perlu membantu mereka. Terutama orang percaya yang hidupnya beres, bertanggungjawab dalam keuangan, tidak suka meminta, tetapi benar-benar memerlukan. Orang seperti itu harus kita bantu. Pada waktu kita membantu, sikap hati kita bukanlah menempatkan diri sebagai juruselamat tetapi sebagai alat Tuhan untuk kemuliaan nama Tuhan. Mereka yang kita bantu bukan lebih rendah dari kita. Jangan-jangan, di mata Tuhan, mereka lebih memuliakan Tuhan dari kita.
Biarlah melalui semua ini, kita belajar beriman dan melihat penyertaan Tuhan dalam hidup kita.