Kejadian 25:
25:29 Pada suatu kali Yakub sedang memasak sesuatu, lalu datanglah Esau dengan lelah dari padang.
25:30 Kata Esau kepada Yakub: "Berikanlah kiranya aku menghirup sedikit dari yang merah-merah itu, karena aku lelah." Itulah sebabnya namanya disebutkan Edom.
25:31 Tetapi kata Yakub: "Juallah dahulu kepadaku hak kesulunganmu."
25:32 Sahut Esau: "Sebentar lagi aku akan mati; apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?"
25:33 Kata Yakub: "Bersumpahlah dahulu kepadaku." Maka bersumpahlah ia kepada Yakub dan dijualnyalah hak kesulungannya kepadanya.
25:34 Lalu Yakub memberikan roti dan masakan kacang merah itu kepada Esau; ia makan dan minum, lalu berdiri dan pergi. Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu.
Esau berkata: "sebentar lagi aku akan mati; apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?" Dalam kalimat ini, Esau bukan hanya menghina hak kesulungan tetapi juga menghina kehidupan yang dianugerahkan oleh Tuhan. Hak kesulungan dalam Perjanjian Lama bukan hanya soal lahir sulung tetapi bahwa Tuhan memberi prioritas secara rohani dalam keluarga. Semua ini, termasuk kehidupan, dihina oleh Esau.
Kalau kalimat ini dibalik: "Sebentar lagi aku akan mati; aku ingin hidup sepenuh hati bagi Tuhan" maka menjadi suatu komitmen luar biasa. Tetapi bukan komitmen kepada Tuhan, sebaliknya kalimat ini dipakai oleh Esau sebagai dasar komitmen bagi dosa. Inilah bahayanya kalimat Esau.
Biarlah kita tidak memandang rendah kehidupan yang dianugerahkan Tuhan dengan hidup sembarangan. Pemborosan hidup adalah ketika hidup tidak dipakai untuk Tuhan tetapi untuk perkara-perkara yang binasa.