Kadang-kadang kita mengecilkan Tuhan dengan berpikir bahwa kematian seorang pemimpin besar membuat Tuhan terkejut, atau mendorong Tuhan mengambil tindakan darurat. Walaupun kita merasa terguncang dan gelisah, kita tidak perlu gemetar ketakutan. Tuhan memilih dan mempersiapkan pemimpin-pemimpin untuk Kerajaan (Markus 10:40: "Tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa itu telah disediakan."). Pekerjaan Tuhan tidak akan telantar sampai tujuan-tujuannya tercapai.
Gerakan-gerakan besar seringkali mengalami krisis ketika pendirinya meninggal. Namun bagaimanapun juga, krisis-krisis seperti itu tidak harus fatal. Lyman Beecher berkata bahwa ia putus asa ketika sekretaris pertama American Board of Missionary meninggal. Lalu pemimpin lain bangkit dan bekerja dengan begitu baik sehingga Beecher merasa putus asa lagi ketika sekretaris kedua itu meninggal. Akhirnya sekretaris ketiga membuktikan dirinya cakap, Beecher mulai merasa yakin bahwa sumber-sumber daya Tuhan setara untuk tugas yang ada. Ketika Beecher sendiri dipanggil Tuhan, beberapa orang yakin bahwa ia tak tergantikan. Namun semua yang Beecher upayakan - pemantangan minum minuman keras, ortodoksi, dan misi-misi untuk negara asing - menemukan pemimpin-pemimpin baru yang cakap dalam waktu dan cara Tuhan. Memang tak seorangpun betapapun berbakat, dan mengabdinya, yang tidak tergantikan bagi pekerjaan Kerajaan.
Tuhan senantiasa bekerja, meskipun kita tidak dapat melihatnya, mempersiapkan orang-orang yang dipilihnya untuk menjadi pemimpin. Ketika krisis datang, Tuhan menaruh orang yang ditunjukNya di tempat yang dikhususkan baginya. Acapkali penempatan seperti itu tidak nyata bagi sebuah organisasi namun waktu akan mengungkapkan dia.
(dari buku "Kepemimpinan Rohani")