Rabu, 30 Oktober 2013

J. I Packer: Menghormati Keagungan Tuhan (2)

Demikian juga Kristus, gembala yang baik, tidak pernah kehilangan jejak domba-dombaNya. Merupakan satu kesalahan dan sikap kurang hormat untuk menuduh bahwa Allah melupakan atau mengabaikan atau kehilangan minat terhadap keadaan dan kebutuhan umatNya sendiri. Jika Anda pernah memiliki pemikiran bahwa Allah telah meninggalkan Anda dalam keadaan kekeringan dan tak berdaya, [mintalah] kasih karunia untuk membuat Anda merasa malu. Sikap pesimis dan tidak percaya semacam itu sangat merendahkan Allah dan Juruselamat kita yang besar.

Ketiga, "Tidakkah kau tahu dan tidakkah kau dengar? TUHAN ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu" (Yes. 40:28). Pertanyaan ini menegur kelambanan kita dalam mempercayai keagungan Allah. Allah membuat kita merasa malu atas sikap kita yang tidak percaya. Apa masalahnya? Ia bertanya. Apakah kamu membayangkan bahwa Aku, Sang Pencipta, telah menjadi tua dan kelelahan? Tidak adakah seseorang yang pernah memberitahukan kebenaran tentang Aku?

Teguran ini pantas diterima sebagian besar dari kita. Betapa lamban kita mempercayai Allah sebagai Allah yang berdaulat, Mahatahu dan Mahakuasa! Betapa kecilnya kita merendahkan keagungan Kristus, Tuhan dan Juruselamat kita! Kita perlu "menanti-nantikan Tuhan" saat merenungkan kebesaranNya, sampai menemukan kekuatan kita diperbaharui melalui penulisan hal-hal ini dalam hati kita.

(dari buku "Mengenal Allah")