Kamis, 26 Desember 2013

Louis Berkhof: Subyek Inkarnasi

Bukan Allah Tritunggal tetapi Pribadi Kedua dalam Allah Tritunggal yang mengambil natur manusia. Untuk alasan ini lebih baik jika kita mengatakan Firman itu menjadi daging dan bukannya Allah menjadi manusia. Pada saat yang sama kita harus ingat bahwa masing-masing pribadi Ilahi ikut aktif dalam inkarnasi (Mat. 1:20; Luk. 1:35; Yoh. 1:14; Kis. 2:30; Rm. 8:3; Gal. 4:4; Flp. 2:7. Hal ini juga berarti bahwa inkarnasi bukanlah suatu peristiwa yang hanya terjadi pada Logos, akan tetapi juga merupakan penyelesaian aktif di pihakNya.

Dalam membicarakan inkarnasi yang berbeda dengan kelahiran Logos, partisipasi aktifNya dalam fakta historis sangat ditekankan, dan praeksistensiNya diasumsikan. Tidak mungkin bagi kita untuk membicarakan inkarnasi dari seseorang yang sebelumnya tidak memiliki praeksistensi. Praeksistensi telah diajarkan oleh Alkitab: "Pada mulanya adalah Firman, Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah" (Yoh. 1:1); "Aku datang dari surga" (Yoh. 6:38)...
...
Putra Allah, yang sudah ada sejak praeksistensi, mengambil natur manusia dan memakai daging dan darah manusia, suatu mujizat yang melampaui keterbatasan pemahaman kita. Hal ini jelas menunjukkan bahwa yang tidak terbatas dapat dan sesungguhnya telah memasuki hubungan yang terbatas dan bahwa yang supranatural dengan suatu cara tertentu dapat memasuki hidup yang historis dalam dunia.

(dari buku "Teologi Sistematika: Doktrin Kristus")