[Ams 3:5: "Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri."]
Kita harus menaruh segenap keyakinan kita di dalam hikmat, kuasa dan kebaikan Allah, meyakinkan diri kita mengenai jangkauan pemeliharaanNya yang terulur kepada segenap makhluk ciptaanNya beserta segala tindak tanduk mereka. Oleh karena itu, kita harus percaya kepada TUHAN dengan segenap hati kita (ay. 5). Kita harus percaya bahwa Dia sanggup melakukan apa pun yang Ia kehendaki, dan bijak melakukan yang terbaik. Kita juga harus percaya bahwa Ia sangat baik, sesuai dengan janjiNya, untuk melakukan yang terbaik bagi kita, jika kita mengasihi dan melayaniNya. Dengan segenap hati yang tunduk dan puas, kita harus sepenuhnya mengandalkan Dia untuk menjalankan segala sesuatu bagi kita dan tidak bersandar kepada pengertian kita sendiri seolah-olah kita mampu menyokong diri kita sendiri dan menyelesaikan semua tugas kita dengan baik tanpa pertolongan Allah.
Orang-orang yang mengenal diri mereka sendiri dengan baik pastilah mendapati bahwa pengertian mereka hanyalah seperti buluh yang terkulai, yang pasti patah jika mereka bersandar kepadanya. Dalam segala tingkah laku kita, hendaknya kita tidak memercayai pertimbangan kita sendiri, melainkan percaya akan hikmat, kuasa dan kebaikan Allah. Oleh karena itu, kita harus mengikuti Sang Pemelihara dan tidak memaksakan kehendak kita sendiri. Ketika kita berserah dan tidak ngotot melakukan sesuatu, biasanya malah hasilnya sangat baik.
(dari "Tafsiran Kitab Amsal" [Surabaya: Momentum])