Hidup baru didasarkan pada 4 prinsip:
Pertama, hidup ini merupakan tugas bagi Allah - yaitu memuliakan Dia melalui ketaatan yang timbul dari rasa syukur atas anugerahNya. Berikut ini cuplikan dari Katekismus dalam Buku Doa Cranmer (1549): "Tugasku kepada Tuhan adalah mempercayai Dia, takut kepadaNya dan mengasihi Dia, menyembah Dia, bersyukur kepadaNya, mempercayakan diri padaNya, menghormati namaNya dan FirmanNya yang kudus, dan melayani Dia sepenuh hati seumur hidupku".
Kedua, kita hidup untuk mengasihi sesama. Katekismus Cranmer melanjutkan, "tugasku pada sesama adalah mengasihi mereka seperti diriku sendiri, dan memperlakukan mereka seperti aku ingin diperlakukan". Kasih mengusahakan kebaikan dan kemajuan dalam segala hal yang mungkin bagi orang yang dikasihi; kasih lebih merupakan soal pikiran dan kehendak dari pada perasaan, lebih merupakan soal komitmen jangka panjang dari pada intensitas sesaat. Tugas mengasihi sesama - seperti tugas mengasihi Tuhan - memerlukan disiplin hidup.
Ketiga, hidup baru adalah hidup yang bebas (Gal. 5:1); bebas dari keharusan berusaha mencapai keselamatan, bebas dari kekangan hukum Perjanjian Lama, bebas menggunakan dan menikmati segala ciptaan (1 Tim. 4:4-5; 6:17) dan bebas dalam kepenuhan dan kepuasan bekerja bagi Tuhan ("Melayani Tuhan adalah kebebasan sempurna" - dinyatakan dalam Buku Doa Cranmer).
Keempat, hidup yang diselamatkan adalah hidup dalam keterbukaan pada Allah, terbuka menerima Firman dan pemberianNya - termasuk waktu luang dan kesenangan yang diberikan dalam providensiaNya.
(dari buku "Allah dan Kebudayaan")