Salah satu hal yang menarik dari Surat Ibrani adalah penggunaan macam-macam cara untuk menerangkan makna karya penyelamatan oleh Kristus. Pada kalimat pembukaan, ia memberitahu kita bahwa Yesus "mengadakan penyucian dosa" (1:3). Dosa itu mengotori, tetapi Yesus telah membuang sama sekali kekotoran itu. Dia adalah Imam Besar yang penuh belas kasihan dan setia dalam perkara-perkara Allah, sehingga Ia bisa "mendamaikan dosa seluruh bangsa" (2:17). Banyak penerjemah menggunakan konsepsi 'pendamaian' meskipun sebenarnya kata ini termasuk kelompok kata yang, sebagaimana sudah kita kita lihat, berarti penghapusan murka. Kematian Kristus telah menghapuskan murka Allah.
Kadang-kadang dosa dianggap sebagai diangkut, seperti ketika Surat Ibrani ini mengatakan bahwa Kristus telah dikorbankan "untuk menanggung dosa banyak orang" (9:28). Ide tentang "menanggung" dosa merupakan ide dalam PL yang berarti menanggung akibat atau hukuman dosa (misalnya Bil. 14:33-34; Yeh. 18:20). Jadi, Kristus telah menanggung apa yang seharusnya ditanggung oleh orang-orang berdosa.
Penulis memakai terminologi kurban dan mengatakan bahwa Kristus telah "mempersembahkan hanya satu kurban saja karena [hyper] dosa" untuk selamanya (10:12; kata 'kurban' dipakai lagi dalam 9:26; 10:26; pada ayat terakhir yang dipakai adalah 'peri' bukan 'hyper' seperti apda ayat 12; ini suatu cara memandang kurban yang sedikit berbeda). Ia mengatakan juga bahwa Yesus telah 'mengorbankan' (prosphora) diriNya sendiri (10:10, 14, 18).
bersambung...
(dari buku "Teologi Perjanjian Baru").